Sebegitu pentingkah arti sebuah pengorbanan sehingga seseorang lebih melihat pengorbanan itu terhadapnya dibandingkan dengan apa yang seseorang lain itu miliki???
Mungkin itulah pertanyaan yang sekarang membelenggu seorang wanita manis di seberang sana, sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijabarkan jawabannya tanpa adanya sebuah pengalaman dalam hal tersebut.
Dia bersabar, aku tahu itu. Aku tak melihat raut wajahnya, namun aku dapat melihat kegundahan hatinya yang menyeruak menyangsikan semua yang ada di sekitarnya. Malang kau gadis manis.
Mencoba menembus isi hatinya, aku mencoba mengerti semua yang dia rasakan malam ini. Dia lelah menangisi hari ini, dia lelah membasahi sendi-sendi kehidupannya dengan air mata yang indah itu.
Ku tahu kau kecewa dengan lelaki itu teman, karena hatimu telah berkata dengan sebuah kejujuran yang tak bisa kau ungkapkan dengan barisan kata-kata. Dari semuanya, kau kecewa dengan satu kata. PENGORBANAN.
Kau hanya ingin melihat pengorbanan lelaki itu kepadamu. Kau hanya ingin melihat sejauh mana pembuktian cintanya kepadamu. Namun lelaki itu gagal, lelaki. Untuk hari yang lalu dan hari ini, menunggu pengorbanan itu begitu berat bagimu. Mengisyaratkan betapa berartinya sebuah pengorbanan itu bagi arti hidupmu.
Pengorbanan…..
Gadis manis… apa aku pantas berkorban untukmu??
Demi menebus pengorbanan yang gagal dari lelaki itu. Demi harapan yang tak lagi menjadi harapan. Demi sebuah penantian yang tak perlu lagi dinanti.
Bolehkah aku menunjukkan pengorbanan itu malam ini??
Hanya secarik tissue penghapus air matamu awal mulanya. Mungkin esok, lusa, maupun yang tak terkira. Darah dan raga untukmu. Gadis manis malam sunyi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar